DARI SEBUAH KATA

Seribu rasa, seribu bahasa, seribu pikiran, seribu ide, seribu cara, seribu rahasia, sampai akhirnya aku menemukan uang seribu di saku celana hitamku yang sudah kering keronta. Mungkin kemarin aku lupa ketika usai membeli deterjen, uang kembalian masih terselip rapi di saku. Dan tak sengaja tercuci hingga kering sehabis kujemur. Aduh, begitu berharga uang seribuku itu. Kenapa? Ya namanya uang, juga pastinya berharga dong, gimana thow. Okey, sebenarnya saya tu mah bingung hendak menulis apa, konsep cerita tak ada, konflik yang bakal saya muat juga tak ada, apalagi ide, duh, bener-bener bingung. Mau memulai dari mana, dari apa, dari siapa, dari kapan, dari yang mana, dari mana, bahkan dari siapa. Tapi aku, eh maaf, saya ingat. Bahwa 5W + 1H adalah pokok pada sebuah cerita. Sedangkan unsur-unsur yang terikat di dalamnya setahuku, eeeee...... ide, alur, penokohan, setting, dan koflik. Ya ya ya, mungkin temen-temen sudah tidak sabar siap membaca ceritaku ini. Santai aja brow, saya itu sedang berpikir bagaimana cara menulis cerita itu. Okey dech sory, mungkin saya terlalu bertele-tele untuk memulainya, terlalu banyak omongan, terlalu banyak tulisan sampah yang membuat mata seolah hendak hengkang dari tulisan itu, terlalu banyak kata-kata jelek seperti penulisnya, hehehehe.......(ogah ah). Baiklah pembaca yang budiman, sebelum kita memulai ceritanya, marilah kita awali dengan ketawa bersama-sama sesuai dengan agama dan kepercayaan kita masing masing. Ketawa mulai ........ amma badu.